Sebenarnya cerita perjalanan ini cukup basi sih, setelah
hampir 1 tahun baru di-posting. Tetapi daripada
nganggur iseng-iseng nih buat postingan tahun lalu. Waktu itu bulan
September di tahun 2012 belum jalan setengah, kami
customs travelers (sebutan suka-suka) masih punya jadwal
jalan-jalan di bulan September setelah
plesiran
2 minggu sebelumnya ke Krakatau. Ya, hanya berbekal tiket Citilink Rp
158.000,00 Pulang Pergi per orang yang kami dapatkan beberapa bulan sebelumnya,
kami bisa terbang ke Surabaya. Saya pergi bersama teman-teman saya semasa
kuliah,
Mamen dan Fiqi (maaf, karena temanku satu ini kurang "melek" sosial media facebook,
nggak di
tag), pada tanggal 14 September 2012. Jadwal penerbangan
kami sekitar 21.30 WIB. Sepulang kantor kami langsung buru-buru berangkat ke
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten. Seperti kebiasaan
Jakarta saat jam pulang kerja, tol menuju bandara macet total. Pada awalnya
masih tenang, lama-lama duduk tak bisa diam, lalu pada akhirnya panik dan hanya
bisa pasrah sembari melihat GPS (itu lho nama kerennya
Global Positioning System) di Blackberry kesayangan untuk melihat
masih seberapa jauhkah jarak ke bandara? Walaupun GPS di Blackberry
nggak terlalu akurat, namun cukup
membuatku tambah panik (ah jantungan, koma, lalu masuk ICU, pada akhirnya sadar kalau
lebay) soalnya jarak ke bandara masih sangat jauh sedangkan
waktu yang tersedia tinggal sedikit.
Well,
pada akhirnya pasrah tidur di taksi tapi mata
melek (bisa membayangkan? Saya aja bingung kok). Ok, kembali ke
laptop (bukan iklan acara TV ya), akhirnya kami sampai bandara dengan aman,
sentosa, dan sejahtera pukul 20.00 WIB. Masih sekitar satu setengah jam sebelum
take off. Setelah
check-in, kami memutuskan makan malam
terlebih dahulu, bukan di
lounge, hanya
di restoran cepat saji di dalam bandara. Setelah makan kami menuju ruang tunggu
C2. Sampai pukul 21.30 WIB ternyata belum ada tanda-tanda akan
boarding. Ternyata ada pengumuman
penerbangan
delay. Nggak ingat sih
persisnya
delay berapa lama, namun
pada akhirnya
boarding, lalu pesawat
take off, dan mendarat di Bandara Internasional
Juanda Surabaya sekitar pukul 23.30 WIB. Kami dijemput teman-teman kuliah kami
yang kerja di Surabaya.
Thanks to Panji
dkk atas segala fasilitasnya.
Hari Pertama
Hari pertama kami bangun agak siang, maklum masih ngantuk
banget. O iya, kami menginap di kos teman-teman kami. Setelah beres-beres,
mandi, dan wangi, kami bersama-sama sarapan pagi di suatu rumah makan dengan
menu Nasi Kuning. Lupa sih nama pastinya apa, yang pasti nikmatnya kebangetan.
|
Nasi Kuning Sarapan di Surabaya |
Setelah sarapan selesai, kami keliling kota Surabaya menggunakan mobil. Lalu kami melanjutkan trip hari pertama kami ke
kota Malang. Sekitar 2 jam perjalanan, kami tiba di kota Malang yang sejuk dan
asri. Kami menyempatkan diri mampir di kedai es krim yang paling terkenal di Malang. Kami mampir
di Toko ‘Oen’ yang berdiri sejak 1930. Suasananya Belanda banget, dari nama,
arsitektur, dan produk es krimnya. Rasanya? Enak banget! Kalau kata Pak Bondan
‘mak nyusss’.
|
Interior Toko 'Oen' |
|
Es Krim 'Oen' (lupa namanya) |
Setelah puas makan,
kami melanjutkan jalan-jalan ke Kota Batu. Tidak ada salahnya mencoba wahana
seru di Jatim Park I. Lupa namanya wahana yang kami coba, yang pasti setelah
naik wahana itu mual-mual (kalau saya biasa aja sih). Sampai sore kami di Jatim
Park I, senja hari kami menuju alun-alun kota Batu.
|
Jatim Park I |
|
Tidak lupa narsis di depan Gong terbesar ke-2 di Indonesia |
Pokoknya indah banget
tempatnya. Sepertinya menjadi favoritnya anak-anak muda seantero Malang untuk
nge-gaul. Sudah merasa gaul tingkat maksimal kalau sudah ke sini. Sampai malam kami di alun-alun, dan malam itu juga kami kembali ke
Surabaya. Di sepanjang perjalanan ngorok
(kalau saya sih nggak) di dalam mobil, begitu bangun sudah sampai Surabaya.
|
Suasana sore alun-alun Kota Batu |
Hari Kedua
Teriknya Surabaya membangunkan kami dari tidur yang nyenyak.
Hari itu diagendakan hanya sebatas keliling kota Surabaya. Setelah sarapan,
kami hanya keliling sekitar Surabaya, mencari kuliner-kuliner khas Surabaya,
narsis bersama landmark kota Surabaya
(biar sah dibilang sudah ke Surabaya), lalu masuk ke komplek Tugu Pahlawan. Narsis doang sih sebenarnya. Acara hari kedua berakhir di sebuah acara festival makanan tradisional Surabaya tak lupa nyobain Rujak Cingur.
|
Sura dan Baya |
|
Tugu Pahlawan |
|
Rujak Cingur |
Setelah puas (capek lebih tepatnya), kami diantar menuju bandara, untuk kembali
ke Jakarta. Tidak lupa kami
say thanks to teman-teman kami di Surabaya:
Adetya,
Aji,
Thuya, Pak Ketua
Panji, dan
Farid atas semua fasilitasnya dan jemput-antarnya Bandara Internasional Juanda Surabaya, walaupun sesampainya di bandara ketahuan kalau penerbangan jadwal jam 19.00 WIB
delay
hingga pukul 21.00 WIB. Nggak masalah sih, lumayan dapat makan malam gratis
(mental anak kos). Menyenangkan sih acara kali ini, walaupun hanya 2 hari,
tetapi cukup puas, cukup puas dengan pengalaman yang didapatkan, tidak lupa
kebersamaan yang terpenting.